Senin, 20 Februari 2017

Hemodialisis

Hemodialisis berasal dari kata “hemo” artinya darah, dan “dialisis ” artinya pemisahan zat-zat terlarut. Hemodialisis berarti proses pembersihan darah dari zat-zat sampah, melalui proses penyaringan di luar tubuh. Hemodialisis menggunakan ginjal buatan berupa mesin dialisis. Hemodialisis dikenal secara awam dengan istilah ‘cuci darah’.

Cara kerja
Pada hemodialisis darah dikeluarkan dari tubuh penderita dan diedarkan dalam sebuah mesin di luar tubuh, sehingga cara ini memerlukan jalan keluar-masuk aliran darah. Untuk itu dibuat jalur buatan di antara pembuluh arteri dan vena atau disebut fistula arteriovenosa melalui pembedahan. Lalu dengan selang darah dari fistula, darah dialirkan dan dipompa ke dalam mesin dialisis. Untuk mencegah pembekuan darah selama proses pencucian, maka diberikan obat antibeku yaitu Heparin.[2]
Sebenarnya proses pencucian darah dilakukan oleh tabung di luar mesin yang bernama dialiser. Di dalam dialiser, terjadi proses pencucian, mirip dengan yang berlangsung di dalam ginjal. Pada dialiser terdapat 2 kompartemen serta sebuah selaput di tengahnya. Mesin digunakan sebagai pencatat dan pengontrol aliran darah, suhu, dan tekanan.[3]
Aliran darah masuk ke salah satu kompartemen dialiser. Pada kompartemen lainnya dialirkan dialisat, yaitu suatu cairan yang memiliki komposisi kimia menyerupai cairan tubuh normal. Kedua kompartemen dipisahkan oleh selaput semipermeabel yang mencegah dialisat mengalir secara berlawanan arah. Zat-zat sampah, zat racun, dan air yang ada dalam darah dapat berpindah melalui selaput semipermeabel menuju dialisat. Itu karena, selama penyaringan darah, terjadi peristiwa difusi dan ultrafiltrasi. Ukuran molekul sel-sel dan protein darah lebih besar dari zat sampah dan racun, sehingga tidak ikut menembus selaput semipermeabel. Darah yang telah tersaring menjadi bersih dan dikembalikan ke dalam tubuh penderita. Dialisat yang menjadi kotor karena mengandung zat racun dan sampah, lalu dialirkan keluar ke penampungan dialisat.
Difusi adalah peristiwa berpindahnya suatu zat dalam campuran, dari bagian pekat ke bagian yang lebih encer. Difusi dapat terjadi bila ada perbedaan kadar zat terlarut dalam darah dan dalam dialisat. Dialisat berisi komponen seperti larutan garam dan glukosa yang dibutuhkan tubuh. Jika tubuh kekurangan zat tersebut saat proses hemodialisis, maka difusi zat-zat tersebut akan terjadi dari dialisat ke darah.
Ultrafiltrasi merupakan proses berpindahnya air dan zat terlarut karena perbedaan tekanan hidrostatis dalam darah dan dialisat. Tekanan darah yang lebih tinggi dari dialisat memaksa air melewati selaput semipermeabel. Air mempunyai molekul sangat kecil sehingga pergerakan air melewati selaput diikuti juga oleh zat sampah dengan molekul kecil.
Kedua peristiwa tersebut terjadi secara bersamaan. Setelah proses penyaringan dalam dialiser selesai, maka akan didapatkan darah yang bersih. Darah itu kemudian akan dialirkan kembali ke dalam tubuh.
Rata-rata tiap orang memerlukan waktu 9 hingga 12 jam dalam seminggu untuk menyaring seluruh darah dalam tubuh. Tapi biasanya akan dibagi menjadi tiga kali pertemuan selama seminggu, jadi 3 - 5 jam tiap penyaringan. Tapi hal ini tergantung juga pada tingkat kerusakan ginjalnya.










1. Apa yang menyebabkan seseorang mengalami gagal ginjal? 

Seperti yang kita ketahui bahwa gagal ginjal merupakan penyakit yang sangat ditakuti oleh setiap orang didunia ini karena belum ada obatnya, kecuali dengan melakukan cangkok ginjal. Namun walaupun demikian kita tidak perlu khawatir karena penyakit ini bisa dicegah dengan melakukan pola hidup sehat dan makan yang teratur dan menjauhi kebiasaan-kebiasaan buruk penyebab gagal ginjal.

Berikut 10 hal yang menyebabkan gagal ginjal akut yang harus anda ketahui agar bisa terhindar dari penyakit ini.

1. Alkohol
Kebiasaan buruk pertama yang menyebabkan seseorang terkena gagal ginjal adalah sering mengkonsumsi alkohol. Kebiasaan ini bisa membebani kerja ginjal Anda karena organ tersebut akan bekerja dua kali lebih keras untuk menetralisir dan menyaring racun yang terkandung didalam alkohol. Nah, apabila ginjal terus menerus bekerja keras setiap harinya maka akan membuat fungsinya menurun dan kemudian rusak sehingga menyebabkan gagal ginjal.

2. Dehidrasi
Dehidrasi atau kekurangan cairan secara terus menerus tidak hanya membuat Anda menjadi lemas tetapi lama-kelamaan akan membuat fungsi ginjal Anda menjadi terganggu. Cairan sangat dibutuhkan pada saat proses sekresi ginjal, apabila tubuh kekurangan cairan maka tentu saja akan membuat kinerja ginjal semakin berat untuk melakukan sekresi sehingga ini bisa menyebabkan seseorang terkena gagal ginjal. Konsumsilah air putih setidaknya 8 gelas sehari agar cairan tubuh Anda tercukupi.

3. Hipovolemia
Apakah Anda pernah mendengar kata Hipovelemia ? Hipovelemia merupakan kondisi dimana jumlah darah yang ada didalam tubuh berkurang yang disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah pendarahan hebat, kecelakaan, atau akibat operasi. Jika tidak ditangani dengan cepat maka orang yang mengalami Hipovelemia akan mengalami gagal ginjal akut.

4. Keracunan
Penyebab seseorang terkena gagal ginjal akut selanjutnya adalah karena keracunan obat atau jamu. Untuk itu Anda jangan sembarangan mengkonsumsi obat-obatan atau jamu diluar sana tanpa resep dokter karena bisa membahayakan kesehatan ginjal Anda, jika terjadi keracunan maka bisa menyebabkan gagal ginjal.

5. Pukulan
Gagal ginjal juga bisa diakibatkan oleh pukulan atau benturan benda keras. Hal ini bisa menyebabkan ginjal kita menjadi cidera sehingga akan menganggu kinerja ginjal. Apabila sudah demikian maka resiko untuk terkena gagal ginjal sangatlah besar.

6. Minuman Energi
Minuman berenergi memang membuat tubuh menjadi bugar dan bisa meningkatkan stamina secara instan, biasanya orang-orang yang sangat sibuk dan pekerja keras sangat mengandalkan minuman berenergi untuk menjaga mereka agar tetap aktif. Namun tahukah Anda bawah kebiasaan mengkonsumsi minuman berenergi ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan Anda terutama kesehatan ginjal, bahkan bisa mengakibatkan gagal ginjal.

7. Darah Tinggi
Darah tinggi merupakan penyakit yang disebabkan oleh kelebihan kolesterol didalam tubuh. Selain bisa menyebabkan stroke, darah tinggi juga bisa membuat seseorang mengalami gangguan ginjal.

8. Diabetes
Diabetes juga merupakan penyakit mematikan karena bisa membuat penderitanya mengalami komplikasi. Bahkan seseorang yang menderita diabetes sangat rentan terkena penyakit gagal ginjal karena insulin yang dihasilkan oleh tubuh tidak berkualitas maka akan memperberat kinerja ginjal dalam memfilter racun didalam tubuh.

9. Saluran Kemih Tersumbat
Saluran kemih tersumbat menyebabkan terhambatnya urin untuk keluar sehingga hal ini akan membuat urin berbalik ke ginjal. Jika tidak diatasi dengan cepat maka lama-kelamaan urin tadi akan semakin tinggi dan menekan ginjal Anda, hal inilah yang kemudian membuat ginjal menjadi rusak dan pada akhirnya menyebabkan gagal ginjal.

10. Batu Ginjal
Penyebab terakhir seseorang bisa terkena gagal ginjal akut adalah karena adanya batu ginjal. Batu yang ada didalam ginjal akan menghalangi fungsi dan kinerja ginjal sehingga lama kelamaan akan membuat seseorang menderita gagal ginjal.

2. Mengapa penderita gagal ginjal menjalani cuci darah? 
Karena ginjal tidak mampu membersihkan atau memfilter darah yg ada di dalam tubuh. sehingga perlu di lakukan cuci darah untuk menghindari penyakit* yg lainnya muncul
3. Bagaimana proses hemodialisis? 
Jawab:
Pada hemodialisis darah dikeluarkan dari tubuh penderita dan diedarkan dalam sebuah mesin di luar tubuh, sehingga cara ini memerlukan jalan keluar-masuk aliran darah. Untuk itu dibuat jalur buatan di antara pembuluh arteri dan vena atau disebut fistula arteriovenosa melalui pembedahan. Lalu dengan selang darah dari fistula, darah dialirkan dan dipompa ke dalam mesin dialisis. Untuk mencegah pembekuan darah selama proses pencucian, maka diberikan obat antibeku yaitu Heparin.[2]
Sebenarnya proses pencucian darah dilakukan oleh tabung di luar mesin yang bernama dialiser. Di dalam dialiser, terjadi proses pencucian, mirip dengan yang berlangsung di dalam ginjal. Pada dialiser terdapat 2 kompartemen serta sebuah selaput di tengahnya. Mesin digunakan sebagai pencatat dan pengontrol aliran darah, suhu, dan tekanan.[3]
Aliran darah masuk ke salah satu kompartemen dialiser. Pada kompartemen lainnya dialirkan dialisat, yaitu suatu cairan yang memiliki komposisi kimia menyerupai cairan tubuh normal. Kedua kompartemen dipisahkan oleh selaput semipermeabel yang mencegah dialisat mengalir secara berlawanan arah. Zat-zat sampah, zat racun, dan air yang ada dalam darah dapat berpindah melalui selaput semipermeabel menuju dialisat. Itu karena, selama penyaringan darah, terjadi peristiwa difusi dan ultrafiltrasi. Ukuran molekul sel-sel dan protein darah lebih besar dari zat sampah dan racun, sehingga tidak ikut menembus selaput semipermeabel. Darah yang telah tersaring menjadi bersih dan dikembalikan ke dalam tubuh penderita. Dialisat yang menjadi kotor karena mengandung zat racun dan sampah, lalu dialirkan keluar ke penampungan dialisat.
Difusi adalah peristiwa berpindahnya suatu zat dalam campuran, dari bagian pekat ke bagian yang lebih encer. Difusi dapat terjadi bila ada perbedaan kadar zat terlarut dalam darah dan dalam dialisat. Dialisat berisi komponen seperti larutan garam dan glukosa yang dibutuhkan tubuh. Jika tubuh kekurangan zat tersebut saat proses hemodialisis, maka difusi zat-zat tersebut akan terjadi dari dialisat ke darah.
Ultrafiltrasi merupakan proses berpindahnya air dan zat terlarut karena perbedaan tekanan hidrostatis dalam darah dan dialisat. Tekanan darah yang lebih tinggi dari dialisat memaksa air melewati selaput semipermeabel. Air mempunyai molekul sangat kecil sehingga pergerakan air melewati selaput diikuti juga oleh zat sampah dengan molekul kecil.
Kedua peristiwa tersebut terjadi secara bersamaan. Setelah proses penyaringan dalam dialiser selesai, maka akan didapatkan darah yang bersih. Darah itu kemudian akan dialirkan kembali ke dalam tubuh.
Rata-rata tiap orang memerlukan waktu 9 hingga 12 jam dalam seminggu untuk menyaring seluruh darah dalam tubuh. Tapi biasanya akan dibagi menjadi tiga kali pertemuan selama seminggu, jadi 3 - 5 jam tiap penyaringan. Tapi hal ini tergantung juga pada tingkat kerusakan ginjalnya.
4. Bagaimana caranya agar kamu tidak sampai mengalami sakit ginjal? 

1. Memperbanyak minum air putih.
2. Mengunyah makanan selembut mungkin (untuk mengurangi kinerja ginjal secara berlebihan)
3. Rajin berolahraga.

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Hemodialisis
http://www.beringaz.com/2015/09/10-hal-yang-menyebabkan-seseorang-terkena-gagal-ginjal-akut.html

https://brainly.co.id/tugas/2088652

https://brainly.co.id/tugas/2056642

Tidak ada komentar:

Posting Komentar