Minggu, 21 Mei 2017

Rotasi Revolusi bumi dan Pengaruhnya

Rotasi Bumi

Bumi bergerak dalam tiga cara, yaitu;

(1) bergasing atau berotasi (berputar pada porosnya) dengan kecepatan putaran 23 jam 56 menit 4,09 detik. Gerakan ini menyebabkan bendabenda langit tampak terbit di timur dan terbenam di barat;

(2) berotasi atau mengitari Matahari bersama-sama dengan Bulan, menempuh jarak 958 juta kilometer yang ditempuh dalam waktu 365 hari 6 jam 9 menit 9,54 detik;

(3) bersama sama dengan anggota tata surya lainnya bergerak dalam galaksi Bima Sakti.

Jika kamu melakukan perjalanan dengan kereta api dari barat ke timur, tampak pohon-pohon, rumah-rumah, tiang-tiang listrik, dan benda-benda lainnya seakan-akan bergerak dari timur ke barat.

Gerak pohon dan rumah adalah gerak semu karena sebenarnya pohon dan rumah tersebut tidak bergerak, tetapi kereta apilah yang bergerak.

Peristiwa ini terjadi pula pada benda-benda yang ada di langit, yaitu bintang seolah-olah bergerak dari timur ke barat, padahal sebenarnya Bumilah yang berputar dari barat ke timur.
Gambar: Rotasi Bumi

Akibat Rotasi Bumi

1. Rotasi bumi menyebabkan terjadinya siang dan malam. 

Belahan bumi yang terkena sinar matahari mengalami siang dan belahan bumi yang tidak terkena sinar matahari mengalami malam.

Periode siang dan malam ini tidak sama di setiap tempat, bergantung pada garis bujur dan garis lintang tempat daerah tersebut
berada.

Ada daerah yang waktu siangnya lebih lama dari waktu malamnya, begitu juga sebaliknya. Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan, Matahari tidak tampak. Mengapa demikian?

2. Terjadinya Perbedaan Waktu dan Penanggalan

Selain mengakibat terjadinya siang dan malam, rotasi bumi pun menyebabkan terjadinya perbedaan waktu dan penanggalan. Kota Greenwich yang terletak di dekat kota London, Inggris ditetapkan sebagai garis bujur standar 0°.

Perbedaan garis bujur 1° menyebabkan perbedaan waktu sebanyak 4 menit. Daerah yang berada sebelah barat bujur 0° waktunya dikurangi dan daerah yang letaknya sebelah timur bujur 0° waktunya ditambah.

Revolusi Bumi

Selain berotasi pada sumbunya, Bumi pun melakukan gerak revolusi, yaitu beredar mengelilingi Matahari. Milutin Milankovich, seorang ahli meteorologi Kroasia, pada 1941 mengatakan bahwa perubahan posisi orbit bumi dalam mengelilingi Matahari menyebabkan perubahan iklim jangka panjang.

Dua Musim di Indonesia

Indonesia yang berada pada garis khatulistiwa hanya memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pergantian musim di belahan bumi dapat dijelaskan sebagai berikut.

Pada tanggal 21 Juni, Matahari berada tepat tegak lurus pada garis balik utara. Di belahan bumi utara terjadi musim panas dan di belahan bumi selatan terjadi musim dingin. Semua tempat di belahan bumi selatan mengalami siang hari lebih pendek daripada malam hari.

Pada tanggal 23 September, Matahari berada tegak lurus di khatulistiwa. Di belahan bumi utara terjadi musim gugur dan di belahan bumi selatan terjadi musim dingin.

Pada tanggal 22 Desember, Matahari tegak lurus di garis balik selatan. Di belahan bumi selatan terjadi musim panas dan belahan bumi utara terjadi musim dingin.

Pada tanggal 21 Maret, Matahari berada tepat di khatulistiwa. Belahan bumi selatan mengalami musim gugur dan belahan bumi utara mengalami musim semi.

Kalender Surya atau Kalender Masehi

Kalender surya dihitung berdasarkan perputaran Bumi mengelilingi Matahari, perputaran Bumi pada porosnya adalah 1 hari sehingga dapat dihitung satu tahun sama dengan 365,25 hari.

Sistem penanggalan tersebut digunakan oleh bangsa Romawi pada abad ke-5 SM dan dinamakan sistem kalender masehi atau kalender julian.

Menurut sistem kalender ini, tahun yang nilai tahunnya habis dibagi empat disebut tahun kabisat dan yang nilai tahunnya tidak habis dibagi empat disebut tahun basit.



Sumber : http://www.pelajaranku.net/2016/02/pengertian-dampak-pengaruh-serta-akibat-dari-rotasi-dan-revolusi-bumi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar