Bencana alam merupakan serangkaian peristiwa yang dapat menyebabkan ancaman dan gangguan bagi kehidupan manusia. Bencana dapat disebabkan oleh faktor alam maupun faktor manusia. Bencana alam kerap kali menimbulkan korban jiwa, kerugian materi, kerusakan lingkungan dan meninggalkan dampak psikologi bagi korbannya. Untuk itu perlu dilakukan penanggulangan bencana alam agar dapat menimilasir dampak akibat bencana. Secara umum, penanggulangan bencana alam dapat dikelompokan menjadi 3 yakni pencegahan sebelum bencana, penanggulangan saat bencana dan sesudah terjadinya bencana. Berikut adalah uraian lengkapnya.Terdapat 2 hal yang harus dilakukan sebelum terjadi bencana (pra bencana) yakni kesiapsiagaan dan mitigasi. Kesiapsiagaan terdiri dari kegiatan membuat sistem peringatan dini, menyusun cara pemeliharaan logistik dan melakukan pelatihan terhadap personil tim penyelamat. Selain itu, perlu juga dilakukan perencanaan tentang rute evakuasi, serta langkah- langkah dalam proses pencarian dan penyelamatan korban bencana. Semua kegiatan tersebut dilakukan sebelum terjadi bencana dengan tujuan untuk mengurangi timbulnya korban jiwa dan kerusakan saat bencana.
- Sebelum bencana
Sedangkan kegiatan- kegiatan yang termasuk dalam mitigasi yakni semua kegiatan yang bertujuan untuk menurunkan skala bencana yang diprediksi terjadi di masa yang akan datang. Kegiatan mitigasi ini menfokuskan pada bahaya atau ancaman bencana itu sendiri. Misalnya, membangun rumah yang tahan terhadap goncangan gempa dan membuat sistem pengairan di daerah yang sering dilanda bencana kekeringan.
- Saat bencana
Ketika sedang berlangsung bencana alam, ada serangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh tim penyelamat. Serangkaian kegiatan tersebut meliputi menyelamatankan dan mengevakuasi korban serta harta bendanya (termasuk binatang ternak / peliharaan), memenuhi kebutuhan dasar korban bencana, memberikan perlindungan, pengurusan pengungsi, serta menyelamatkan dan memperbaiki prasarana.
- Setelah bencana
Saat setelah terjadinya bencana (pasca bencana) merupakan waktu yang perlu diperhatikan karena bencana menimbulkan dampak setelahnya. Secara umum, kegiatan pasca bencana dapat dibedakan menjadi 2 yakni rehabilitasi dan rekonstruksi. Rehabilitasi merupakan usaha untuk memperbaiki dan memulihkan semua bidang pelayanan publik sehingga dapat digunakan atau berfungsi kembali. Bidang pelayanan publik yang harus diperbaiki meliputi semua hal, mulai dari bidang pemerintahan di daerah bencana sampai kehidupan masyarakatnya.
Selanjutnya yakni rekonstruksi. Rekonstruksi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk membangun kembali semua sarana dan prasarana, serta kelembagaan di daerah yang terkena bencana. Rekonstruksi ini dilakukan mulai dari tingkat pemerintahan sampai masyarakat. Sasaran utama dari kegiatan rekonstruksi yakni bertumbuh dan berkembangnya aktivitas ekonomi, sosial dan budaya, tegaknya ketertiban dan hukum yang berlaku, serta bangkitnya keterlibatan masyarakat dalam semua aspek kehidupan.
Penangulangan Bencana Alam Secara Spesifik
Terdapat 4 macam bencana alam yang seringkali menimpa beberapa daerah di Indonesia . Keempat macam bencana alam tersebut adalah banjir, gempa bumi, tanah longsor dan gunung meletus. Selanjutnya akan dibahas mengenai cara penanggulangan secara spesifik keempat jenis bencana alam tersebut.
- Penanggulangan banjir
Banjir air sudah menjadi bencana tahunan bagi beberapa daerah di Indonesia, terutama daerah yang berada di dataran rendah. Penanggulangan banjir ini meliputi 3 hal yakni penanggulangan sebelum banjir, ketika banjir dan pasca banjir. Sebelum banjir, perlu dilakukan pertemuan antar warga untuk membahas penyebab banjir dan evaluasi bencana banjir yang pernah terjadi sebelumnya. Setelah mengevaluasi, maka perlu dilakukan perencanaan untuk menghadapi banjir yang akan terjadi. Selain itu, warga perlu membuat sistem peringatan dini, melakukan pelatihan cara menyelamatankan diri dan menyiapkan tempat pengungsian sebelum terjadi banjir.
Sementara itu, ketika terjadi banjir harus ada koordinasi yang baik dengan tim SAR, PMI dan juga pemerintah untuk melakukan pencarian dan penyelamatan korban banjir. Perlu juga dilakukan pendataan korban dan pendataan logistik, serta perlindungan terhadap pemukiman yang ditinggalkan penghuninya karena terkena banjir. Selanjutnya, yang termasuk dalam penanggulangan pasca banjir yakni membuat analisis terhadap kerusakan yang terjadi, membangun kembali infrastruktur dan meminta dukungan dari lembaga lain untuk membantu korban pasca banjir.
- Penanggulangan gempa bumi
Gempa bumi juga menjadi bencana alam yang kerap terjadi di daerah tertentu dan membawa dampak yang sangat besar Bagi masyarakat yang tinggal di daerah yang sering mengalami gempa bumi, ada baiknya mengetahui cara penanggulangan gempa bumi, baik sebelum, ketika terjadi maupun setelah bencana gempa bumi. Sebelum terjadi gempa bumi, masyarakat perlu tahu jalur evakuasi atau pintu- pintu darurat yang dapat digunakan untuk menyelamatkan diri. Selain itu, harus dipastikan bahwa pipa gas dan saluran air tertutup dengan baik. Benda- benda yang berat juga harus diletakkan di tempat yang stabil dan aman.
Kemudian ketika pertama kali terjadi getaran gempa, usahakan untuk tetap tenang. Jika berada di dalam bangunan, maka carilah pintu darurat untuk menyelamatkan diri atau berlindunglah di bawah meja yang kokoh. Jika sedang berada di luar bangunan, segera cari tanah lapang, jangan berlindung di bawah pohon atau di bawah jembatan, serta usahakan dalam posisi duduk. Berikutnya, setelah terjadi gempa segera periksakan diri ke posko kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan apabila mengalami luka. Setelah itu, carilah informasi dari radio atau televisi. Jika masih dimungkinkan gempa susulan yang kuat , buatlah tenda- tenda darurat di halaman rumah.
- Penanggulangan tanah longsor
Bencana longsor sering terjadi di musim penghujan, terutama di daerah bukit yang berlereng. Beberapa cara mencegah tanah longsor, diantaranya yakni tidak membuka lahan pertanian di lereng yang curam, tidak membangun rumah di bawah tebing, tidak memotong pohon di daerah lereng, membuat terasering dan memberikan edukasi pada masyarakat tentang penyebab tanah longsor dan akibat terjadinya tanah longsor.
Ketika terjadi tanah longsor, beberapa tindakan yang perlu dilakukan yaitu menjauhi dan menyelamatkan diri dari daerah longsoran, membantu tim SAR menuju lokasi longsor, membantu warga yang tertimppa longsor dan melaporkan fasilitas apa saja yang rusak akibat longsor. Setelah longsor berakhir, perlu dilakukan pencarian korban longsor dan memperbaiki kembali infrastruktur yang rusak akibat longsor.
- Penanggulangan gunung meletus
Indonesia termasuk negara yang memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif. Untuk itu, perlu dilakukan sistem penanggulangan bencana gunung meletus yang tepat agar dapat mengurangi jumlah korban dan kerugian akibat bencana. Gunung berapi yang masih aktif, biasanya akan memunculkan tanda- tanda sebelum meletus . Petugas pengawas gunung berapi harus terus melakukan pemantauan terhadap gejala vulkanisme dan mengupdate status gunung berapi untuk diinformasikan kepada warga yang tinggal di kaki gunung.
Ketika gunung akan meletus, warga yang tinggal di radius tertentu sebaiknya sudah dievakuasi ke daerah yang lebih aman. Warga harus segera menyelamatkan diri ketika melihat lahar yang menuju ke pemukiman dan tidak boleh kembali sampai daerah tersebut dinyatakan aman oleh pihak yang berwajib. Warga juga harus melindungi dari abu vulkanik dengan memakai masker dan kaca mata pelindung.
Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak dari terjadinya letusan gunung berapi dan gempa Bumi. Tindakan tersebut diantaranya:
- mencari tahu sistem pengamanan yang berlaku yang ada di daerah masingmasing,
- selalu mewaspadai bahaya yang menyertai letusan gunung berapi seperti gempa Bumi, hujan abu, lahar, banjir bandang, longsor, dan tsunami,
- senantiasa melakukan perencanaan evakuasi, seperti selalu mempersiapkan baterai, senter, obat-obatan, makanan dan minuman untuk keadaan darurat, masker debu, dan kacamata untuk mengurangi dampak hujan debu,
- selalu menyimpan nomor-nomor telepon lembaga tanggap darurat.
Lebih mudahnya mencoba membaca kondisi alam yang ada. Misalnya, saat hewan-hewan gunung mulai turun, dapat diprediksikan bahwa akan terjadi bencana letusan gunung. Hewan memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan Bumi sebelum terjadi bencana alam. Misalnya Kodok di L’Aquila dan semut merah hutan yang dapat mendeteksi akan datangnya gempa Bumi beberapa hari sebelum bencana terjadi. Contoh lainnya hewan kijang yang turun gunung sebelumnya terjadinya letusan gunung berapi.
Sumber :
Sumber http://salsabilashofiakmalia.blogspot.co.id/2017/05/tindakan-untuk-mengurangi-bencana.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar