Minggu, 08 Januari 2017

Limbah Kaleng

Limbah kaleng

Limbah kaleng adalah limbah yang tidak bisa diurai secara alami atau proses biologi, limbah kaleng ini termasuk limbah anorganik. Kaleng adalah lembaran baja yang disalut timah. Bagi orang awam, kaleng sering diartikan sebagai tempat penyimpanan atau wadah yang terbuat dari logam dan digunakan untuk mengemas makanan, minuman atau produk lain. Dalam pengertian ini, kaleng juga termasuk wadah yang terbuat dari aluminium dan campuran logam lainnya.

Terkadang lapisan ini dilapisi lagi oleh lapisan bukan metal yaitu untuk mencegah reaksi dengan makanan ataupun minuman di dalamnya. Kelebihan menonjol dari kemasan ini adalah bisa dilakukannya proses sterilisasi, sehingga makanan yang disimpan di dalamnya menjadi steril, tidak mudah rusak, dan awet. Dan pengertian dari baja adalah logam alloy yang komponen utamanya adalah besi (Fe), dengan karbon sebagai material pengalloy utama. Baja dengan peningkatan jumlah karbon dapat memperkeras dan memperkuat besi, tetapi juga lebih rapuh. Definisi klasik, baja adalah besi-karbon alloy dengan kadar karbon sampai 5,1 persen; ironisnya, alloy dengan kadar karbon lebih tinggi dari ini dikenal dengan besi (Fe). Definisi yang lebih baru, baja adalah alloy berdasar besi yang dapat dibentuk secara plastik. Pada kaleng, daya ketahanan timah terhadap korosi juga tidak sempurna, akan tetapi terhadap reaksi dengan makanan di dalamnya lebih lambat dibandingkan dengan baja kareng struktur pada logam tersebut.


Berkembangnya industri kemasan, kaleng merupakan salah satu wadah yang banyak dipergunakan oleh industri makanan dan minuman. Praktis, mudah dibawa, dan menarik dengan aneka lukisan atau gambar pada dinding luar kaleng. Meningkatnya penggunaan kaleng sebagai wadah makanan atau minuman memberikan masalah lingkungan yang menjadi perhatian bersama. Kaleng-kaleng tersebut menjadi salah satu bahan bahan pencemar yang mengganggu lingkungan. Sampah yang menimbulkan karat dan akan mengganggu terhadap kesuburan tanah. Sampah padat yang lama mengalami proses penguraian dalam tanah.

Dalam perkembangannya sampah kaleng menjadi bahan yang dicari para pemulung barang bekas untuk dijual ke pengepul barang bekas dan diolah kembali dalam pabrik menjadi bahan baru. Oleh beberapa pengrajin keleng bekas tersebut diolah menjadi barang berguna untuk keperluan rumah tangga; parutan kelapa, cikrak, saringan penggorengan, asbakdan sebagainya. Masih banyak yang bisa diperbuat untuk mengurangi sampah ataulimbah kaleng dilingkungan sekitar. Tentu hal ini bukan hal mudah. Sikap konsumtif yang melanda generasi saat ini dengan makanan dan minuman kaleng sebagai sebuah gaya hidup upaya menumbuhkan keasadran untuk mengolah dan memanfaatkan kembali kaleng bekas menjadi barang bergunan memiliki tantangan tersendiri.

  PEMANFAATAN KALENG BEKAS

Secara umum, daur ulang adalah sebuah konsep yang terkait dengan berbagai manfaat. Daur ulang dapat didefinisikan sebagai proses di mana produk baru dibuat dari bahan yang telah digunakan dan dibuang. Ada banyak bahan berbeda yang dapat didaur ulang. Ini meliputi kertas, pakaian, logam, kaca, plastik, barang-barang elektronik tertentu, dsb. Aluminium adalah salah satu logam yang dapat didaur ulang, dan sesuai statistik, kaleng aluminium adalah salah satu bahan yang paling sering didaur ulang. Dibandingkan dengan bahan daur ulang sebagian besar lainnya, keuntungan dari aluminium adalah dapat didaur ulang tanpa batas waktu, karena proses ini tidak mengubah struktur logam.
Apakah itu plastik, kertas, logam atau kain, daur ulang adalah bermanfaat dalam berbagai cara. Daur ulang aluminium bukanlah proses yang baru ditemukan dan merupakan praktek yang telah diikuti dari awal abad ke-20. Produksi aluminium baru melibatkan elektrolisis dari aluminium oksida yang diperoleh dari bijih bauksit. Bijih mentah ini disempurnakan melalui proses bayer sebelum menjalani elektrolisis. Ini adalah proses yang memerlukan penggunaan sejumlah besar energi dan karenanya relatif mahal. Aluminium adalah salah satu bahan yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Ini termasuk kaleng minuman, peralatan masak, sepeda, mobil, komputer, kabel, pesawat, dsb. 
Mengapa kita perlu memanfaatkan kaleng bekas? Karena kaleng bekas merupakan salah satu limbah rumah tangga yang tidak bisa terurai. Artinya, apabila kaleng bekas tidak dimanfaatkan limbah tersebut dapat mencemari lingkungan. Pengolahan kaleng bekas menjadi kocil sangatlah mudah dan tak memakan waktu yang cukup lama.
Manfaat yang diperoleh antara lain:
1.      Konservasi sumber daya alam karena dapat mengurangi kebutuhan bahan mentah.
2.      Konservasi energi karena menggunakan energi listrik lebih sedikit daripada membuat produk bukan daur ulang.
3.      Mengurangi pencemaran. Proses produksi dari bahan bekas mengahsilkan polusi lebih sedikit dibandingkan menggunakan bahan baru. Daur ulang umumnya tidak mendatangkan banyak masalah dibandingkan dengan cara mengubur limbah (landfill) atau membakar (inciniration). Kedua kegiatan tersebut malah mengakibatkan pencemaran dan banyak organisme yang mati.
4.      Alasan ekonomi karena dapat menghemat biaya.



Sumber: http://mfarofi.blogspot.co.id/2015/10/limbah-kaleng-dan-pemanfaatan-limbah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar