Senin, 16 Januari 2017

Struktur dan Fungsi Paru Paru

Paru-paru (pulmo) adalah merupakan organ yang bertanggung jawab untuk proses respirasi yang terdiri dari pulmo dekstra (paru kanan) dan pulmo sinistra (paru kiri). Paru-paru sangat penting bagi tubuh manusia, sebab salah satu fungsi paru-paru adalah memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida ketika tubuh menghirup udara.
           
B. STRUKTUR PARU - PARU
Paru merupakan salah satu organ pada saluran napas bawah pada system pernapasan manusia. Sebelum kita membahas secara detil tentang paru, berikut organ lain yang termasuk dalam saluran napas bawah yang nantinya berhubungan dengan paru.
STRUKTUR PARU - PARU
1. Trakea
Merupakan saluran napas bawah lanjutan dari laring, yang menghantarkan udara menuju ke pulmo untuk mengalami proses difusi. Terletak di mediastinum (daerah kompartemen yang berada ditengah diantara dua rongga paru di regio thoraks) bagian superior dan terdiri dari tracheal ring yang dibentuk oleh kartilago (tulang rawan) dan menempati bagian tengah leher. Trakheal ring ini berbentuk cincin yang tidak sempurna menyerupai huruf C dimana bagian ujung-ujung yang terbuka dibagian belakang dihubungkan oleh otot polos (musculus trachealis) serta terletak di bagian anterior (depan) dari esophagus (saluran makanan).

2. Bronkus
Merupakan lanjutan dari trakea berupa saluran konduksi udara dan juga sebagai tempat difusi oksigen-karbon dioksida di ujung terminal dibagian yang berkaitan langsung dengan alveolus.

Bronkus principalis (bronkus primer) terdiri dari bronkus principalis dekstra (yang akan menuju ke pulmo dekstra) dan bronkus principalis sinistra (yang akan menuju ke pulmo sinistra). Perbedan bronkus principalis yaitu :
  • bronkus principalis dekstra à diameter lebih lebar, ukuran lebih pendek, berjalan lebih vertical
  • bronkus principalis sinistra à diameter lebih kecil, ukuran lebih panjang, berjalan agak horizontal

Setelah menjadi bronkus principalis dan memasuki pulmo melalui hilus, kemudian bronkus principalis menjadi 5 bronkus lobaris (bronkus sekunder) yang memasuki lobus pulmo. Pada lobus pulmo dekstra terdapat 3 lobus yaitu lobus superior, lobus medius dan lobus inferior. Sedangkan pada pulmo sinistra terdapat 2 lobus yaitu lobus  superior dan lobus inferior.

Masing-masing bronkus lobaris akan bercabang menjadi bronkus segmentalis (bronkus tersier) yang akan memasuki segmen bronkopulmonal yang dimiliki oleh lobus paru.

Selanjutnya terdapat 20-25 kali kelipatan percabangan dari bronkus segmental sampai akhirnya menjadi bronkus terminalis yang selanjutnya bercabang menjadi bronkus respiratorius yang berkaitan langsung dengan 5-6 saccus alveolaris yang dilapisi oleh alveoli (tempat terjadinya difusi oksigen-karbon dioksida).

3. Alveolus
Unit fungsional paru-paru adalah kantung udara kecil yang muncul dari bronkiolus yang disebut alveoli. Ada sekitar 300-400.000.000 alveoli dalam paru-paru orang dewasa. Diameter rata-rata dari alveolus adalah sekitar 200 sampai 300 mikron. Fungsi dasar dari alveoli adalah pertukaran gas. Struktur alveoli adalah tempat di mana pertukaran gas selama respirasi berlangsung. Struktur ini dikelilingi oleh kapiler yang membawa darah. Pertukaran karbon dioksida dalam darah dari kapiler ini terjadi melalui dinding alveolus. Alveoli mulai berfungsi ketika kita menghirup udara melalui lubang hidung kita. Udara melewati rute yang panjang yang terdiri dari berbagai organ pada sistem pernapasan. Organ-organ ini termasuk saluran hidung, faring, laring, trakea, bronkus utama, saluran bronkial kecil, bronkiolus dan akhirnya mencapai alveolus melalui kantung udara kecil. Udara mengandung oksigen yang diserap oleh darah mengalir melalui kapiler. Oksigen ini kemudian diteruskan ke sistem peredaran darah, sehingga menyelesaikan siklus pertukaran gas.
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat.
           
Paru pada orang yang sehat berupa organ yang ringan, kenyal, dan seperti spon (karena terisi oleh udara).  Paru kanan dan paru kiri menempati cavum thoraks (rongga dada) yang diantaranya dipisahkan oleh ruang yang disebut mediastinum.

1. Paru kanan
memiliki 3 lobus (belahan paru) yaitu lobus superior (atas), lobus medius (tengah), dan lobus inferior (bawah). Pada lobus inferior dipisahkan oleh 2 fissura yaitu fissure horizontal dan fissure oblique.
2. Paru kiri
Memiliki 2 lobus yaitu lobus superior dan lobus inferior yang dipisahkan oleh 1 fissura yaitu fissure oblique.

Ukuran paru kanan lebih besar dan berat dibandingkan dengan paru kiri, sedangkan paru kanan lebih pendek dan lebar dikarenakan kubah diafragma sisi kanan yang lebih tinggi dibandingkan sisi kiri.

Paru-paru dibungkus oleh selaput tipis yaitu pleura. Pleura terbagi menjadi pleura viseralis dan pleura pariental dimana diantara kedua pleura ini  terdapat rongga yang disebut kavum pleura. Pleura viseralis yaitu selaput yang langsung membungkus paru sedangkan pleura parietal yaitu selaput yang menempel pada rongga dada. Pada keadaan normal kavum pleura ini vakum/hampa udara sehingga paru-paru dapat berkembang kempis. Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru sehingga menghindarkan gesekan antara paru-paru dan dinding dada dimana sewaktu bernafas bergerak.
 
PERNAPASAN
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, salah satu fungsi paru adalah untuk memasukkan O2 ke dalam tubuh dan mengeluarkan CO2 keluar tubuh maka tubuh membutuhkan proses meliputi inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi adalah pergerakan dari atmosfer ke dalam paru, sedangkan ekspirasi adalah pergerakan dari dalam paru ke atmosfer. Agar proses ventilasi dapat berjalan lancar dibutuhkan fungsi yang baik pada otot pernafasan dan elastisitas jaringan paru. Otot-otot untuk proses pernafasan dibagi menjadi dua yaitu :
  • Otot inspirasi (Otot Saat Menarik Napas) terdiri atas, otot interkostalis eksterna, sternokleidomastoideus, skalenus dan diafragma.
  • Otot-otot ekspirasi (Otot Saat Menghembuskan Napas) terdiri atas rektus abdominis dan interkostalis internus
 C. FUNGSI PARU - PARU
Fungsi utama paru-paru yaitu untuk pertukaran gas antara darah dan atmosfer. Pertukaran gas tersebut bertujuan untuk menyediakan oksigen bagi jaringan dan mengeluarkan karbon dioksida. Udara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit (bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama (trachea). Pipa tersebut berakhir di gelembung-gelembung paru-paru (alveoli) yang merupakan kantong udara terakhir dimana oksigen dan karbondioksida dipindahkan dari tempat dimana darah mengalir. Untuk melaksanakan fungsi tersebut, pernafasan dapat dibagi menjadi empat mekanisme dasar, yaitu:
  • Ventilasi yaitu proses masuk dan keluarnya udara/oksigen antara alveoli dan atmosfer
  • Difusi yaitu proses perpindahan oksigen dari alveoli ke dalam pembuluh darah dan berlaku sebaliknya untuk karbondioksida
  • Transport yaitu proses perpindahan gas dari paru ke jaringan dan dari jaringan ke paru dengan bantuan aliran darah
  • Pengaturan ventilasi
 Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi fungsi paru adalah :
1. Usia
Kekuatan otot maksimal pada usia 20-40 tahun dan dapat berkurang sebanyak 20% setelah usia 40 tahun. Selama proses penuaan terjadi penurunan elastisitas alveoli, penebalan kelenjar bronkial, penurunan kapasitas paru

2. Jenis kelamin
Fungsi ventilasi pada laki-laki lebih tinggi 20-25% dari pada wanita, karena ukuran anatomi paru laki-laki lebih besar dibandingkan wanita. Selain itu, aktivitas laki-laki lebih tinggi sehingga recoil dan compliance paru sudah terlatih.

3. Tinggi badan dan berat badan

Seorang yang memiliki tubuh tinggi dan besar, fungsi ventilasi parunya lebih tinggi daripada orang yang bertubuh kecil pendek





Sumber : http://www.softilmu.com/2015/10/Pengertian-Fungsi-Struktur-Paru-Paru-Adalah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar